Assalamu'alaikum sobat...
Yey... Akhirnya masih ada kesempatan bagi saya untuk sekedar berbagi. Alhamdulillah, masih ada yang mau kesasar ke blog ini... Semoga terhibur dengan isi blog ini...
Sekarang sudah hampir waktunya musim hujan. Di tempat saya sudah 2 kali terjadi hujan. Salah satunya terjadi hari senin yang lalu. Hujan disertai dengan angin yang begitu kencang. Tragedi ini mengingatkan saya dulu waktu tinggal di kampung sering mencium bau yang sangat enak ketika hujan turun. Akhirnya terbesitlah untuk menulisnya di blog ini...
Ok, bau apakah ini???
PETRICHOR
Yap begitulah nama dari bau ini. Petrichor berasal dari bahasa Yunani, "Petra" yang berarti batu dan "ichor" yang berarti darah yang mengalir dari nadi para dewa yunani. Istilah ini diperkenalkan oleh sepasang ilmuan Australia, Bear dan Thomas dalam jurnal ilmiah mereka yang berjudul "Nature" yang diterbitkan pada tahun 1964
Darimana asalnya bau ini???
BAKTERI
Yup, bau ini salah satu penyebabnya adalah bakteri. Namanya Actinomycetes. Bakteri yang berbentuk filamen ini hidup ditanah. Fungsinya adalah sebagai pembantu dalam pembentukan humus yang nantinya akan menyuburkan tanah.
Bagaimana bakteri ini bisa menghasilkan bau tersebut???
Saat kondisi tanah kering, bakteri ini akan menghasilkan spora. Lalu ketika hujan turun spora ini terkena siraman air hujan dan berterbanganlah spora-spora ini seperti parfum. Dan tidak beberapa lama kemudian spora ini akan masuk ke hidung manusia dan menghasilkan bau-bauan yang menyegarkan.
Namun...
Spora tersebut tak sendirian dalam menghasilkan bau-bauan tersebut. Ada 2 molekul kecil yang disebut
geosmin dan
2-metilisoberneol (MIB) yang membantu menghasilkan bau segar tersebut. Geosmin lebih tercium oleh manusia pada daerah yang terdapat banyak pepohonan. Selain itu tumbuhan juga berperan dalam munculnya bau segar ini. Beberapa tumbuhan mengeluarkan zar yang juga mendukung bau segar ini. Saat hujan turun, tumbuhan mengeluarkan zat kimia tertentu penghasil minyak. Biasanya zat ini dikeluarkan bersamaan dengan
geosmin. Minyak itu sendiri dibuat bertujuan untuk mencegah tanaman melepaskan benih pada saat yang tidak ideal, yaitu saat kekeringan.
Bau petrichor ini tidak hanya tercium saat hujan turun. Seorang ahli tanah dari Bureau of Land Management di Amerika Serikat mengungkapkan bahwa, Bill Ypsilantis mengungkapkan bahwa bau ini juga bisa tercium ketika kita menggali tanah.
Konon katanya bau ini membuat sebagian orang mampu mengingat kenangan-kenangannya yang telah lampau. Istilah kerennya hujan meresonansikan ingatan masa lampau kita ynag bergetar nan jauh disana. Bahkan ada ungkapan "di dalam hujan ada lagu yang hanya bisa didengar oleh mereka yang rindu". Tak jarang juga orang memiliki inspirasi baru ketika hujan turun. Hujan membuat suasana hati sebagian orang menjadi tenang. Maka tak heran sebagian orang (termasuk saya) sering merindukan hujan.
Yup, sekian dulu pembahasan mengenai petrichor semoga bisa mengobati rasa penasaran sobat semua, dan juga semoga bisa menambah rasa syukur kita atas salah satu nikmat yang begitu luar biasa yang diberikan Allah SWT kepada kita...
Sekian sobat...
Semoga bermanfaat...
Artikel keren lainnya:
Belum ada tanggapan untuk "Penyebab Bau yang Menenangkan Ketika Hujan Turun"
Post a Comment