Assalamualaikum sobat...
Bagaimana kabarnya sobat? Masih ada yang mudik kah? Hehe... Waktu liburan semakin menipis nih... Maka dari itu sebelum habis masa liburan ini, perkenankan diri ini untuk menshare sebuah artikel lagi...
Ehm...
Tahukah sobat tentang baja Damaskus? Yup, baja ini terkenal akan kekuatan, fleksibilitas dan kemampuan untuk mempertahankan ketajamannya ketika dijadikan sebagai bahan pedang. Baja ini sering dijadikan bahan senjata baik itu tameng, baju pelindung, maupun pedang. Memang damaskus sudah terekenal akan teknologi penempaan baja sejak tahun 300 SM. Namun pencapaian teknologi saat kota ini dikuasai oleh kaum muslimin, mampu memberikan decak kagum bagi ilmuwan zaman sekarang.
|
Potongan baja dari pedang damascus, dibuat pada abad 16. Tidak seperti pedang eropa yang biasanya berkilat, pedang ini justru memiliki garis garis acak yang menjadi ciri khas dari pedang |
Another evidence...
Ok, kali ini akan kita bahas betapa hebatnya baja ini. Kali ini pembahasan, akan kita kerucutkan pada pedang damascus (karena pedang damascus lah yang paling terkenal dari berbagai produk yang dihasilkan). Pedang damascus ini sangat fleksibel, yang mana, ujung dari pedang ini dapat ditekuk ke gagang pedang tanpa menimbulkan keretakan sedikitpun. Namun, fleksibilitas ini bukan berarti pedang ini lemah, justru sebaliknya, pedang ini sangat kuat dan tajam. Rumornya, pedang ini mampu menembus baju zirah tentara salib, dan bahkan tameng pun akan terbelah dua akibat tebasan dari pedang ini.
Bahkan kain sutra yang dijatuhkan diatas pedang ini akan terbelah menjadi dua
Pedang ini jauh lebih hebat dari pedang katakana jepang. Pedang ini masih jauh lebih tajam dari katakana, Jika dibandingkan dengan katakana, pedang ini juga jauh lebih ringan, katakana perlu dua tangan untuk menggunakannya, sedangkan pedang ini didesain untuk digunakan satu tangan. Selain itu faktanya pedang ini juga lebih tua dari pedang katakana. Pedang damascus dibuat pada abad 12 sedangkan katakana dibuat abad 14.
O iya sobat, sekilas pola permukaan pedang ini mirip dengan keris di Indonesia... Apakah sama? No!!! Pola dari keris merupakan sesuatu yang memang sengaja dibuat (dengan teknik pelipatan logam), namun pada pedang damascus ini, motif terbentuk karena sifat alami baja damascus.
Pedang ini adalah pedang yang digunakan oleh Salahuddin al Ayyubi bersama pasukannya untuk melawan pasukan salib yang dipimpin oleh Richard the Lionheart
Sayangnya teknik pembuatan pedang ini sudah punah pada akhir abad 18. Namun begitu peninggalan dari teknologi pedang ini masih bisa ditemui di timur tengah dan juga eropa
The fact...
Punahnya teknik pembuatan pedang membuat para ilmuwan terobsesi untuk membuat ulang pedang ini. James Stodart pada tahun 1805 melakukan penelitian tentang pembuatan pedang damascus ini. Ia mencoba untuk memanaskan baja dengan suhu sangat tinggi dan kemudian seketika itu pula baja langsung dimasukkan kedalam air supaya suhunya turun. Namun alih-alih mendapat baja yang keras, justru bajanya retak di banyak tempat ketika ditempa.
Pengenmbangan dilanjutkan oleh Stuart Carnes. Diterbitkan pada majalah popular science pada tahun 1939. Carnes menyebutkan bahwa kombinasi tertentu antara karbon dan besi akan mampu menghasilkan pedang yang kuat sekaligus fleksibel. Namun untuk membuat pedang damascus masih sangat sulit.
Pada 1985, Wadsworth dan Sherby menerbitkan hasil penelitiannya di majalah scientific american. Menurutnya, komposisi karbon yang tinggi pada baja membuat titik leleh baja menjadi lebih rendah. Menurutnya pula penempaand di suhu rendah sangat berpengaruh terhadap terbentuknya pola unik yang menjadi ciri khas pedang damascus. Hal ini relevan dengan fakta bahwa bangsa Eropa pada masa itu gagal dalam meniru pembuatan pedang ini. Hal ini karena pada masa itu bangsa Eropa menempa dengan suhu tinggi, sehingga kandungan karbon akan hilang.
Wew, sudah 1985 tuh...
Pada tahun 2006, penelitian bahan sampel pedang damascus di TU Dresden, Jerman, mengejutkan banyak ilmuwan. Pasalnya kehebatan dari pedang damascus berasal dari material "modern" yang terkandung di dalamnya. Pengamatan menggunakan mikroskop elektron menunjukkan adanya material bernama,
carbon nanotube yang mendominasi sampel tersebut.
Jreng... Jreng... Jreng... Carbon Nanotube...
|
Susunan atom yang begitu rapi dari carbon nanotube |
Karbon adalah unsur yang sangat penting di dunia ini. Selain jumlahnya yang begitu banyak di bumi, karbon juga dapat diatur sifatnya sesuai dengan struktur molekulnya. Tahukah sobat, intan merupakan susunan karbon tertentu, yang mana ia sangat kuat dan transparan, sedangkan di sisi lain grafit (pada pensil) juga dibentul oleh susunan molekul karbon tertentu yang mana sifatnya rapuh dan juga buram.
Carbon nanotube ditemukan oleh Sujio Ijima pada tahun 1991, namun ada juga yang mengatakan bahwa material ini sudah ditemukan pada 1950 an. Tahukah sobat tentang kehebatan graphene? Nah, struktur dari carbon nanotube ini bisa dibayangkan sebagai struktur graphene yang digulung.
|
Struktur atom Graphene |
carbon nanotube memiliki diameter 1-2 nanometer (sepermiliar meter) dan panjangnya mencapai 18 cm. Bahan ini memiliki banyak sekali kegunaan. Bahan ini bisa dibuat menjadi bahan konduktor maupun semikonduktor tergantun arah penggulungan dari molekul graphene. Hal ini memberikan potensi bahwa bahan ini akan menggantika silikon sebagai bahan elektronik dimasa depan. Disamping sifat elektroniknya yang mengagumkan, sifat mekanik carbon nanotube juga patut diperhitungkan, fleksibilitas dan kekutannya membuat bahan ini biasa dimanfaatkan sebagai otot buatan dan juga bahan pesawat terbang.
Bahkan para ilmuwan sedang mengembangkan ide gila. Mereka bermimpi bahwa bahan ini nantinya akan menjadi semacam elevator penghubung antara bumi dengan luar angkasa.
Mereka berencana membentangkan kabel berbahan carbon nanotube di suatu stasiun pada ekuator Bumi ke sebuah beban pengimbang di ruang angkasa sehingga pusat massa sistem ini berada sedikit di atas orbit geostasioner, sekitar 36.000 km di atas permukaan Bumi.
Kabel elevator berbasis carbon nanotube yang dibentangkan dengan cara seperti itu akan seterusnya teregang karena adanya gaya sentrifugal pada beban pengimbang. Kabel elevator pun akan tetap tegak lurus permukaan Bumi karena posisi geostasioner dari pusat massa sistem elevator tersebut. Kendaraan elevator kemudian dapat membawa kita dari Bumi ke luar angkasa dalam beberapa hari tanpa perlu menggunakan sistem yang berbahaya seperti roket saat ini. Akan tetapi, sampai sekarang para peneliti belum menemukan cara yang efektif untuk membuatcarbon nanotube sepanjang 36.000 km.
Kembali pada pedang damascus di masa lampau. Memang diperkirakan bahwa pedang tersebut mengandung material
carbon nanotube ini. Fleksibilitas dan kekuatannya memang serupa dengan salah satu material karbon ini. Cukup mengherankan bahwa
carbon nanotube baru benar-benar diteliti secara intensif pada akhir abad 20. Bahkan penelitian sekarang belum mampu menciptakan replika yang sama dengan pedang damascus. Hal ini menunjukkan betapa hebatnya teknologi yang telah dimiliki oleh umat muslim masa itu. Sudah selayaknya kita bangga dan juga termotivasi untuk selalu berkarya dalam usaha untuk memajukan kembali peradaban umat muslim. So let's to be a next muslim scientist in the future...
Sekian sobat...
Semoga bermanfaat...
want to be a writer of this blog?
send me an e-mail to izzun1412nafis@gmail.com
Belum ada tanggapan untuk "Carbon Nanotube, Bagian Dari Kejayaan Islam Masa Lampau"
Post a Comment